Sunday, August 26, 2007

@ 045 : Ikhlas

Sore itu cuaca cerah. Angin sepoi-sepoi datang menghantam dinding padepokan Lingi. Padepokan ini terletak di desa Wlingi, desa yang berada di kaki dua gunung, Kelud dan Kawi.

Di balai kayu di depan padepokan Bejo sedang leyeh-leyeh ditemani oleh Kisareh. Saat itu Bejo tingkat empat, usianya masih sangat belia.

Ngger” sapa Kisareh.
Inggih Ki” jawab Bejo pelan.
"Ngger, wong lek amal kuwi kudu sing ikhlas, ikhlas kuwi koyok wong mari nang kali buang reged. Mari ditokne yo wis, ora usah dieleng-eleng maneh opo dicritak-critakne" suara Kisareh sejuk membawa petuah.

Terjemahan :
“Nak” sapa Kisareh.
“Iya Ki” jawab Bejo pelan.
“Nak, orang kalau amal itu harus ikhlas, ikhlas itu seperti orang habis dari sungai buang hajat. Setelah dikeluarkan ya sudah, enggak usah diingat-ingat lagi atau diceritakan kemana-mana” suara Kisareh sejuk membawa petuah.

Bejo hanya diam saja sambil manggut-manggut menelan petuah Kisareh.

Salam manggut-manggut

(k) dps~
Kemayoran - Jakarta, 26 Agustus 2007 15:03

Tuesday, August 21, 2007

@ 044 : Hobi Menghina, HP Hilang

Saya punya pengalaman unik nich. Saya punya seorang teman sebut saja namanya X. Saya dan X ini sering makan di warung pinggir jalan. Entah pecel lele, ayam goreng, tahu campur, rujak cingur dan lain-lain.

Namanya juga nggirlan (pinggir jalan) pengemis dan pengamen itu buaanyaaak banget, belum makan saja kami sudah dihibur gitar dan suara merdu. Kadang juga ditungi kotak amal oleh bocah kecil berpeci atau berjilbab yang sangat lucu dan imut sekali.

Si X ini menurut saya punya tabiat yang jelek yaitu sering nggerutu kalau didatangi artis dadakan ataupun pengemis. Dia bilang dasar orang maleslah, gak mau kerja, badannya masih seger kok ngemis dll, yang intinya umpatan-umpatan lah. Buru-buru ngasih dolar eh rupiah ding :)

Saya sering mendinginkannya. Maksud saya, ya sudahlah kalau ndak mau ngasih duit mbok ya jangan ngumpat-ngumpat dan merendahkan kayak gitu. Hal seperti itu gak baik. Dalam harta kita itu kan juga terdapat hak orang lain, kalau diminta orang kecil gak boleh, bagaimana kalau nanti diminta Tuhan dengan paksa. Bersikaplah yang sopan dan baik kepada orang kecil seperti mereka.

Kamu itu orang terdidik dan kantoran, tidak seperti mereka. Apapun alasannya hidup di jalanan seperti mereka itu sangat keras.

Tapi namanya juga watak susah diubah memang. Tetap saja, kalau saya makan sama si X hal seperti di atas masih sering dia lakukan. Pendek kata teman saya ini selain acuh juga susah banget (cethil) ngluarin rupiah untuk artis dadakan pun pengemis. Banyak pemikiran dan pertimbangan, mungkin serupa dengan waktu dia ngerjain soal matematika saat Ebtanas.

Suatu ketika, X mengeluh.
X : HP ku ilang.
A : Kok bisa, dimana? kapan? bagaimana?
X : Tadi waktu naik bis, dicopet orang.
A : Hhhmmm (dalam hati untung cuma HP kalau mobilmu yang ilang gimana, makanya jangan suka menghina sama orang kecil).

Apakah ada korelasinya antara HP hilang dan hobi menghina orang kecil, terserah kepercayaan anda saja?

Salam kepercayaan

(k) dps~
Kebon Sirih - Jakarta, 21 Agustus 2007 15:45